Sabtu, 21 Mei 2011

RESIKO PENGENDALIAN

Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.

Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan agar:
• Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
• Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya.
• Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.

Elemen-elemen Pengendalian Intern
Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO) memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Penilaian Resiko (Risk Assesment), Prosedur Pengendalian (Control Procedure), Pemantauan (Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi (Information and Communication).

Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.

Penilaian Resiko (Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.

Prosedur Pengendalian (Control Procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan.
Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
• Pelimpahan tanggung jawab.
• Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
• Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.

Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari auditor atas laporan keuangan.
Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.


Sumber: Sugiarto, Pengantar Akuntansi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2002.

INVESTASI JANGKA PANJANG DAN AKTIVA LAIN-LAIN

A. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan pada perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan atau untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.

Investasi jangka pajang dapat berupa:
1. Penyertaan dalam bentuk saham, obigasi, dan surat berharga lainnya.
2. Dana untuk melunasi utang jangka panjang, atau dana khusus lainnya.
3. Aktiva lain-lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan dimasa yang akan datang.
Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen lain yang serupa. Hakikat suatu investasi dapa tberupa hutang, selain hutang jangka pendek atau hutang dagang, atau instrumen ekuitas. Pada umumnya investasi memiliki hak finansial, sebagai berwujud seperti investasi tanah, bangunan, emas, berlian, atau komoditi lain yang dapat dipasarkan.Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar yang aktif yang dapat membentuk nilai pasar. Untuk jenis investasi tersebut nilai pasar digunakan sebagai indikator penetapan nilai wajar.
Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar aktif, cara lain digunakan untuk menentukan nilai wajar.Atas dasar seluruh uraian di atas maka akhirnya dapat disimpulkan bahwa hakekat investasi jangka panjang adalah:
a. Bagian dari aktiva perusahaan,
b. DitanamkanAtas dasar seluruh uraian di atas maka akhirnya dapat
disimpulkan bahwa hakekat investasi jangka panjang adalah:
a) Bagian dari aktiva perusahaan,
b) Ditanamkan dalam bentuk tertentu,
c) Dimaksudkan untuk mencari keuntungan/menambah kekayaan atau
untuk tujuan lainnya.
d) Dalam waktu lebih dari satu tahun.

Tujuan Investasi Jangka Panjang:
1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

Bentuk-bentuk Investasi Jangka Panjang
Ada banyak pilihan bagi perusahaan untuk menetapkan bentuk investasi jangka panjangnya. Ada perusahaan yang memilih investasi pada tanah atau bangunan (bukan untuk operasi perusahaan) yang disebut dengan investasi properti. Ada juga yang memilih investasi dalam bentuk tabungan atau deposito, atau pilihan investasi yang lain yaitu pembelian saham atau obligasi.
Investasi jangka panjang dapat dilakukan perusahaan dalam bentuk obligasi atau saham. Apabila diperbandingkan, kedua bentuk investasi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Investasi jangka panjang dalam obligasi memberikan jaminan yang pasti atas penerimaan bunga selama kurun waktu tertentu. Bila tingkat bunga di pasaran menurun, tingkat bunga obligasi tidak berubah karena tingkat bunganya sudah ditetapkan dalam perjanjian awal. Di lain pihak, investasi jangka panjang dalam saham akan memberikan penghasilan yang lebih tinggi daripada tingkat bunga obligasi, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang tinggi dan sebaliknya.

B. Investasi dalam Saham
Investasi dalam bentuk saham merupakan pembelian/ penyertaan/ kepemilikan perusahaan lain dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang berupa deviden. Keuntungan lainnya bisa berupa control manajemen yaitu hak menentukan kebijakkan atas perusaan yang dibeli. Control manajemen diperoleh jika kepemilikan saham mencapai tujuan mayoritas. Perusahaan yang merupakan investasi saham disebut perusahaan induk, sedangkan perusahaan yang mengeluarkan saham disebut perusahaan anak, hubungan keduanya biasa disebut perusahaan berafiliasi.

C. Investasi pada Obligasi
Obligasi merupakan surat pinjaman uang yang akan dilunasi setelah jangka waktu tertentu. Umumnya obligasi memberikan penghasilan bunga dengan jumlah tetap kepada investor. Adakalanya obligasi juga mempunyai hak atas pembagian keuntungan. Kalau diterima oleh pemegang obligasi yang berbentuk badan, dengan rekarakterisasoi sebagai deviden, bagian keuntungan yang diterima itu tidak dikenakkan pajak. Namun, bagi pembayar bunga yang direkarakterisasi sebagi deviden itu bukan merupakan biaya pengurang penghasilan.
Karena pada saat jatuh temponya, obligasi akan dibayar (kembali) sejumlah nominalnya, agio obligasi merupakan kerugian bagi investor dan sebaliknya disagio merupakan penghasilan. Hal sebaliknya berlaku untuk perusahaan penerbit obligasi. Dalam praktek akuntansi komersial, dengan adanya agio dan disagio (diskonto) obligasi itu, investor mendapatkan penghasilan bunga efektif yang berbeda dengan tingkat bunga nominal. Perhitungan bunga efektif itu menghendaki adanya amortisasi agio dan disagio sebagai koreksi terhadap nilai buku obligasi.
Bertujuan memperoleh bunga tetap setiap tahun selama masa investasi. Penyesuaian Bunga Berjalan & Amortisasi:
• Jurnal penyesuaian terhadap bunga yg belum diterima jika tgl bunga tidak tepat pada tgl akhir periode akuntansi
• Jurnal penyesuaian terhadap amortisasi agio atau disagio, jika obligasi dibeli dengan harga diatas atau dibawah nilai nominal.

Penjualan Investasi:
• Selisih harga jual dan nilai buku investasi obligasi diakui sbg keuntungan & sebaliknya sbg kerugian
• Saat penjualan, Kas bertambah sebesar Harga Jual bersih + bunga (bila ada), sedang investasi obligasi berkurang

D. Investasi pada Surat Berharga yang Lain
Selain saham dan obligasi, perusahaan dapat melakukan investasi pada surat berharga lain, misalnya warkat komersial. Pencatatan pada investasi dalam warkat komersial itu hampir sama dengan obligasi. Perbedaan kecil kemungkinan terjadi dengan adanya diskonto pada jenis surat berharga itu. Diskonto dimaksud merupakan penghasilan dari pemegang warkat komersial yang akan direalisasi pada saat pelunasan warkat itu.

E. Investasi dalam Dana
Perusahaan karena keharusan (sesuai dengan kontrak) atau secara sukarela setiap tahun dapat menyisihkan suatu dana dalam jumlah tertentu. Dana itu dapat dibentuk misalnya untuk pelunasan utang (obligasi), saham preferen atau pembelian aktiva. Dalam hubungan dengan ketentuan perpajakan, sebagai contoh dengan pembentukan dana (cadangan) reklamasi perusahaan pertambangan yang dananya harus dititipkan pada bank pemerintah. Selanjutnya, dana itu dapat dikelola sendiri atau diserahkan kepada pihak ketiga.
Penanaman dana itu dapat memberikan hasil bagi perusahaan, misalnya dalam bentuk bunga (dari deposito dan tabungan yang lain), dividen (saham), dan sewa (dari harta).

F. Investasi dalam Aktiva Lain-lain
Perusahaan dapat melakukan investasi pada aktiva lain-lain, misalnya tanah dan bangunan atau properti. Selain karena ada kelebihan dana, investasi itu dimaksudkan untuk keperluan ekspansi masa yang akan datang. Penghasilan dari investasi itu pada umumnya merupakan penghasilan kena pajak. Begitu juga dengan keuntungannya apabila investasi itu dijual.

Kesimpulan
Investasi sekuritas semakin menjadi pilihan penting dalam pertimbangan investasi, tentunya dengan semakin merebaknya pasar modal. Terlebih lagi dengan penurunan suku bunga untuk pasar uang dapat menyebabkan orang berpaling ke pasar modal. Sesuai dengan maksudnya, investasi dalam saham dapat untuk tujuan jangka pendek atau tujuan jangka panjang.
Bagi beberapa perusahaan, aktivitas investasi merupakan unsur penting dari operasi perusahaan, dan penilaian kinerja perusahaan mungkin sebagian besar, atau seluruhnya bergantung pada hasil yang dilaporkan mengenai aktivitas ini.
Beberapa perusahaan melakukan investasi sebagai cara untuk menempatkan kelebihan dana dan beberapa perusahaan lain melakukan perdagangan investasi untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan.

Sumber: Dr. Gunadi, M.Sc., Akt.. 1997. Akuntansi Pajak. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Computer Integrated Manufacturing (CIM)

1.1 Definisi
Integrated Manufacturing, yang dikenal sebagai CIM adalah frasa yang digunakan untuk menggambarkan otomatisasi lengkap pabrik manufaktur, dengan semua proses berfungsi di bawah kendali komputer dan informasi digital mengikat mereka bersama-sama. Hal ini dipromosikan oleh produsen alat mesin di tahun 1980-an dan Society for Manufacturing Engineers (CASA / UKM). Cukup sering itu adalah keliru untuk konsep "lampu keluar" pabrik. Ini mencakup CAD / CAM,-dibantu desain komputer / komputer dibantu manufaktur, CAPP, dibantu komputer proses perencanaan, CNC, mesin kontrol numerik alat komputer, DNC, kontrol numerik mesin perkakas langsung, FMS, sistem mesin yang fleksibel, ASRS, penyimpanan otomatis dan pengambilan sistem, AGV, kendaraan dipandu otomatis, penggunaan robot dan alat angkut otomatis, penjadwalan terkomputerisasi dan kontrol produksi, dan sistem bisnis yang terintegrasi dengan basis data umum.
Dibantu Desain Komputer (CAD) dan komputer-aided manufacturing (CAM) sistem yang penting untuk mengurangi waktu siklus dalam organisasi. CAD / CAM adalah alat teknologi tinggi mengintegrasikan antara desain dan manufaktur. CAD teknik memanfaatkan teknologi kelompok untuk membuat geometri yang sama untuk pencarian cepat. File elektronik menggantikan ruang tamu. CAD / CAM sistem yang terintegrasi menyediakan desain / rancangan, perencanaan dan penjadwalan, dan kemampuan fabrikasi. CAD menyediakan gambar bagian elektronik, dan CAM menyediakan fasilitas untuk pemotong lintasan pahat untuk mengambil sepotong mentah.
Grafis komputer yang menyediakan CAD memungkinkan desainer untuk membuat gambar elektronik yang dapat digambarkan dalam dua dimensi, atau sebagai dimensi komponen padat tiga atau perakitan yang dapat diputar seperti yang dilihat. Program perangkat lunak Advanced dapat menganalisis dan menguji desain sebelum prototipe dibuat. Elemen program analisis hingga memungkinkan para insinyur untuk memprediksi poin stres pada bagian, dan efek pembebanan.
Setelah bagian telah dirancang, grafis bisa digunakan untuk program jalur alat untuk mesin bagian. Ketika terintegrasi dengan postprocessor NC, program NC yang dapat digunakan dalam mesin CNC dihasilkan. Desain grafis juga dapat digunakan untuk merancang peralatan dan perlengkapan, dan untuk inspeksi oleh koordinat mengukur mesin. Bagian hilir menggunakan lebih yang dibuat dari CAD, semakin banyak waktu yang tersimpan dalam proses secara keseluruhan.
Perencanaan proses generatif merupakan generasi maju CAD / CAM. Ini menggunakan program perangkat lunak yang lebih kuat untuk mengembangkan rencana proses berdasarkan geometri bagian, jumlah bagian yang akan dibuat, dan informasi tentang fasilitas di pabrik. Hal ini dapat memilih alat yang terbaik dan fixture, dan dapat menghitung biaya dan waktu.
Sistem mesin fleksibel (FMS) adalah perpanjangan dari teknologi kelompok dan konsep manufaktur selular. Menggunakan terintegrasi CAD / CAM, bagian dapat dirancang dan diprogram dalam setengah waktu biasanya akan diperlukan untuk melakukan rekayasa. Program bagian dapat didownload ke pusat mesin CNC di bawah kendali suatu komputer host FMS. Tuan rumah FMS dapat jadwal CNC dan bagian-bagian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaannya.
Manufaktur terintegrasi komputer dapat mencakup kombinasi yang berbeda dari alat yang tercantum di atas.
Terintegrasi manufaktur Komputer (CIM) adalah manufaktur pendekatan menggunakan komputer untuk mengontrol seluruh produksi proses. Integrasi ini memungkinkan proses individu untuk pertukaran informasi dengan satu sama lain dan melakukan tindakan. Melalui integrasi komputer, manufaktur dapat lebih cepat dan kurang rawan kesalahan, meskipun Keuntungan utama adalah kemampuan untuk membuat proses manufaktur otomatis. Biasanya CIM bergantung pada proses kontrol loop tertutup, berdasarkan masukan waktu nyata dari sensor. Disebut juga sebagai desain yang fleksibel dan manufaktur.

Conputer integrated manufacturing merupakan sistem pemanufakturan yang terotomatisasi seluruh pabrik secara terintegrasi yang dikendalikan secara central prosesing unit (CPU) sehinggga memiliki kapabilitas dalam merancang produk yang baik (CAD), pengujian produk (CAE), perencanaan dan pengendalian produk (CAM) dan sytem informasi yang terkoneksi.
Sebagai metode menufaktur, tiga komponen membedakan CIM dari metodologi manufaktur lain:
• Sarana untuk data, pengambilan manipulasi penyimpanan, dan penyajian;
• Mekanisme untuk sensing negara dan memodifikasi proses;
• Algoritma untuk menyatukan komponen pengolahan data dengan sensor / komponen modifikasi.

Beberapa faktor yang terlibat ketika mempertimbangkan implementasi CIM adalah volume produksi, pengalaman perusahaan atau personel untuk membuat integrasi, tingkat integrasi ke dalam produk itu sendiri dan integrasi proses produksi. CIM yang paling berguna dimana tingkat tinggi ICT digunakan dalam perusahaan atau fasilitas, seperti CAD / CAM sistem, ketersediaan perencanaan proses dan data.

1.2 Sejarah SIM
Gagasan "manufaktur digital" adalah menonjol tahun 1980, ketika terintegrasi manufaktur komputer dikembangkan dan dipromosikan oleh produsen alat mesin dan Komputer dan Sistem Otomatisasi Asosiasi dan Masyarakat Industri Engineers (CASA / UKM).

"CIM adalah integrasi perusahaan manufaktur total dengan menggunakan sistem yang terintegrasi dan komunikasi data digabungkan dengan filosofi manajerial baru yang meningkatkan efisiensi dan personil organisasi." ERHUM ERHUM

Ada tiga tantangan utama untuk pengembangan sistem manufaktur lancar operasi komputer terpadu:
• Integrasi komponen dari pemasok yang berbeda. Ketika mesin yang berbeda, seperti CNC, konveyor dan robot, menggunakan protokol komunikasi yang berbeda. Dalam kasus AGVs, bahkan berbeda panjang waktu untuk pengisian baterai dapat menimbulkan masalah.
• Integritas Data : Semakin tinggi derajat otomatisasi, yang lebih penting adalah integritas data yang digunakan untuk mengontrol mesin. Sedangkan sistem CIM menghemat tenaga kerja operasi mesin, itu membutuhkan tenaga kerja manusia tambahan dalam memastikan bahwa ada perlindungan yang tepat untuk sinyal data yang digunakan untuk mengendalikan mesin.
• Proses kontrol : Komputer dapat digunakan untuk membantu operator manusia dari fasilitas manufaktur, tetapi harus selalu ada seorang insinyur yang kompeten di tangan untuk menangani keadaan yang tidak dapat diramalkan oleh para perancang perangkat lunak kontrol.

1.3Subsi stem di-manufaktur komputer terpadu
Sebuah sistem manufaktur terintegrasi komputer tidak sama dengan lampu-out "pabrik", yang akan dijalankan sepenuhnya independen dari campur tangan manusia, meskipun itu adalah langkah besar ke arah itu. Bagian dari sistem melibatkan manufaktur yang fleksibel , di mana pabrik bisa cepat dimodifikasi untuk menghasilkan produk yang berbeda, atau dimana volume produk dapat diubah dengan cepat dengan bantuan komputer. Beberapa atau semua subsistem berikut mungkin ditemukan dalam sebuah operasi CIM:

Computer-aided teknik:
• CAD ( -dibantu desain komputer )
• CAE ( -dibantu teknik komputer )
• CAM ( -dibantu manufaktur komputer )
• CAPP ( membantu proses perencanaan-komputer )
• CAQ ( membantu kualitas jaminan-komputer )
• PPC ( perencanaan produksi dan kontrol )
• ERP ( enterprise resource planning )
• Sebuah sistem bisnis terintegrasi dengan database yang umum.

Perangkat dan peralatan yang dibutuhkan:
• CNC , Komputer numerik mesin perkakas dikontrol
• DNC , numerik mesin perkakas kontrol langsung
• PLC , Programmable logic controller
• Robotics Robotika
• Computers Komputer
• Software Perangkat Lunak
• Controllers Controllers
• Networks Jaringan
• Interfacing Interfacing
• Pemantauan peralatan

Teknologi:
• FMS, ( sistem produksi yang fleksibel )
• ASRS, penyimpanan otomatis dan sistem temu kembali
• AGV, kendaraan dipandu otomatis
• Robotics Robotika
• Otomatis sistem alat angkut

2.1 CIMOSA
CIMOSA (Computer Integrated Manufacturing Open System Architecture), adalah usulan Eropa 1990 untuk arsitektur sistem terbuka untuk CIM dikembangkan oleh Konsorsium amik sebagai rangkaian ESPRIT proyek. Tujuan CIMOSA adalah "untuk membantu perusahaan untuk mengelola perubahan dan mengintegrasikan fasilitas mereka dan operasi untuk menghadapi persaingan dunia yang luas keduanya. Ini menyediakan kerangka kerja arsitektur yang konsisten untuk pemodelan perusahaan dan integrasi perusahaan yang diperlukan dalam lingkungan CIM ".
CIMOSA menyediakan solusi untuk integrasi bisnis dengan empat jenis produk:
The CIMOSA Enterprise Modeling Framework, yang menyediakan sebuah arsitektur referensi untuk arsitektur enterprise
• CIMOSA IIS, sebuah standar untuk integrasi fisik dan aplikasi.
• CIMOSA Sistem Life Cycle, adalah model siklus hidup untuk pengembangan CIM dan penyebaran.
• Masukan untuk standarisasi, dasar-dasar untuk pengembangan standar internasional.

CIMOSA menurut Vernadat (1996), menciptakan istilah proses bisnis dan memperkenalkan pendekatan berbasis proses terintegrasi model perusahaan berdasarkan pendekatan lintas-batas, yang bertentangan dengan tradisional fungsi atau pendekatan berbasis kegiatan. Dengan CIMOSA juga konsep "Arsitektur Sistem Terbuka" (OSA) untuk CIM diperkenalkan, yang dirancang untuk menjadi vendor-independent, dan dibangun dengan modul-modul standar CIM. Sini ke OSA adalah "dijelaskan dalam hal fungsi mereka, informasi, sumber daya, dan aspek organisasi dengan. Ini harus dirancang rekayasa terstruktur metode dan membuat operasional dan evolusi arsitektur modular untuk penggunaan operasional ".

2.2 Isu
Salah satu masalah utama tentang CIM adalah alat ketidakcocokan dan kesulitan integrasi protokol. Mengintegrasikan pengendali merek peralatan yang berbeda dengan robot, konveyor dan pengendali pengawasan merupakan tugas yang memakan waktu dengan banyak jebakan. Cukup sering, investasi besar dan waktu yang dibutuhkan untuk perangkat lunak, perangkat keras, komunikasi, dan integrasi tidak dapat dibenarkan secara finansial dengan mudah.
Isu penting lainnya adalah integritas data. Mesin bereaksi canggung untuk data yang buruk, dan biaya pemeliharaan data serta sistem informasi umum biaya departemen lebih tinggi daripada di fasilitas non-CIM.

Masalah lainnya adalah usaha untuk program logika yang luas untuk menghasilkan jadwal dan urutan bagian mengoptimalkan. Tidak ada pengganti pikiran manusia dalam bereaksi terhadap-hari jadwal hari manufaktur yang dinamis dan mengubah prioritas.
Sama seperti hal lain, komputer manufaktur yang terintegrasi adalah obat mujarab tidak, atau harus itu dipeluk sebagai agama. Ini adalah alat operasional yang, jika diterapkan dengan benar, akan memberikan dimensi baru untuk bersaing: cepat memperkenalkan produk-produk berkualitas tinggi yang baru customerized dan mengantarkan mereka dengan waktu tempuh belum pernah terjadi sebelumnya, keputusan cepat, dan produk manufaktur dengan kecepatan tinggi.

PROSES MANAJEMEN STRATEGIS

Tidak hanya perusahaan besar saja yang mempunyai manajemen strategis, tetapi perusahaan kecilpun sebaiknya dikelola dengan menggunakan manajemen strategis. Manajemen strategis merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian manajemen strategis melibatkan pengambilan keputusan berjangka panjang dan rumit serta berorientasi masa depan dengan membutuhkan sumberdaya yang besar dan partisipasi manajemen puncak. Manajemen strategis merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan para perencana di tingkat perusahaan, unit bisnis dan fungsional serta para perencana pendukung lainnya.
Manajemen strategis prosesnya terdiri dari beberapa langkah salah satunya yaitu menganalisis lingkungan eksternal Semua langkah ini menjaga terhambatnya unit usaha terhadap lingkungan dan berjaga-jaga terhadap peluang dan masalah-masalah yang baru.

Analisis lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh, lingkungan industri dan lingkungan operasional.
Lingkungan jauh terdiri dari dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi perusahaan tertentu, yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya, teknologi, demografi, politik-hukum, dan ekologi.
Lingkungan industri terdiri dari persaingan diantara anggota industri, hambatan masuk, produk substitusi, daya tawar pembeli dan daya tawar pemasok.
Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja.
Perencana Strategis mengadakan Penilaian Eksternal berupa Audit Eksternal Manajemen-Strategis terdiri dari Analisa industri dan Scanning Lingkungan . Pada Hakikatnya Audit Eksternal memusat pada identifikasi dan evaluasi peristiwa di luar pengawasan langsung dariperusahaan berupa : Peningkatan Kompetisi Asing, Pergeseran Populasi, Demografis ( contoh, usia populasi) dan Teknologi informasi. Mengungkapkan Kunci Peluang dan Kunci Ancaman.

Analisa Kompetensi
Para manajer kemudian berkompeten dalam merumuskan strategi dalam mengambil keuntungan dari peluang dan menghilangkan/mengurangi dampak ancaman. Audit Eksternal diarahkan pada identifikasi variabel kunci yang menawarkan tanggapan yang bisa ditindak lanjuti. Ada 5 kategori Kekuatan-kekuatan Eksternal Pokok:
1). Kekuatan ekonomi
2). Sosial, budaya, demografis, dan kekuatan lingkungan
3). Politis, bidang pemerintah,dan kekuatan sah/tentang undang-undang.
4). Kekuatan teknologi dan
5).Kekuatan kompetitif.

Kontribusi terhadap Ketahanan Ekonomi

A.Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam memproses pelaksanaan Audit Eksternal yang melibatkan sebanyak mungkin para manajer dan karyawan , mengumpulkan keunggulan kecerdasan/inteligen kompetitif, informasi tentang sosial, demografis, budaya, lingkungan, dan lain lain, memonitor sumber informasi (surat kabar, artikel, dll.), pemanfaatan internet , memanfaatkan para penyalur, distributor, pelanggan sebagai sumber informasi

B.Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam memperoleh Kunci Faktor Eksternal Desa`yang bervariasi dari waktu ke waktu serta bervariasi dengan perkembangan industri. Hal ini penting bagi pencapaian keberhasilan sasaran hasil jangka panjang yang terukur meskipun faktor ini digunakan oleh semua perusahaan termasuk persaing serta adanya skala prioritas dalam Analisa Hirarki Proses . Contoh Kunci Faktor Eksternal ini antara lain: penguasaan pasar, arena persaingan produk, ekonomi dunia, kepemilikan dan kunci keuntungan , menghargai daya saing, kemajuan teknologi, serta tingkat bunga

C.Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam memperoleh Kekuatan Ekonomi: yang meliputi Ketersediaan kredit, Tingkat pendapatan bersih stlh pajak, Tingkat bunga, Tingkat inflasi, Tingkat pasar uang , Defisit anggaran pemerintah pusat , Kecenderungan produk domestik kotor , Pola Konsumsi , Kecenderungan pengangguran, Tingkat produktivitas pekerja Nilai dolar di pasar dunia, Kecenderunagn bursa saham , kondisi-kondisi ekonomi negara asing, Faktor Import/Export , Pergeseran Permintaan barang/jasa, Perbedaan pendapatan karena daerah/pelanggan, Fluktuasi Harga Pengeksporan tenaga kerjadan modal, Tindakan keuangan, Kebijakan fiskal Tarif pajak, Kebijakan ECC , Kebijakan OPEC, Kebijakan LDC, Perubahan Sosial, Budaya, demografis dan lingkungan: Kekuatan Ekonomi yang berdampak pada Produk, Jasa, Pasar, Pelanggan Populasi dunia> 6 milyar, Populasi Indonesia< 300 juta, Potensi besar untuk perluasan produksi domestik ke pasar lain, Domestik saja adalah suatu strategi yang penuh resiko.

D.Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam memperoleh Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan Perspektif E-Commerce memunculkan pertanyaan:” Apakah revolusi internet membypass kaum lemah, miskin, minoritas?” Jawabannya :Ya! Revolusi internet sedang melebarkan gap antara yang kayadan yang lemah/miskin. 42% rumah tangga di Amerika mempunyai komputer pribadi. 80% di antara mereka adalah rumah tangga berpendapatan> $ 75,000. Pemakaian Internet paling rendah ( 3%) diantara orang Amerika mendapat gaji $ 10,000 atau lebih sedikit. 26.7% orang Amerika Kulit Putih menggunakan Internet di rumah dibandingkan 9.2% yang berkulit Hitam dan 8.8% Hispanics. 90% saham biasa dari perusahaan Amerika dipegang oleh 10% paling orang Amerika yang paling kaya. Kontribusi Perencana Strategis beserta Tim Manajemen dalam Kunci sosial, budaya, demografis,dan variabel lingkungan: Memeperoleh pengertian terhadap Tingkat kemampuan menanggung anak, Jumlah kelompok minat-khusus, Jumlah perkawinan, Jumlah perceraian, Jumlah kelahiran, Jumlah kematian, Tingkat Imigrasidan emigrasi , Tingkat harapan hidup, Pendapatan per kapita , Sikap ke arah bisnis, Rata-Rata pendapatan bersih stlh pajak, Kebiasaan membeli, Perhatian etis, Sikap menabung, Persamaan rasial, Rata-Rata tingkat pendidikan, Peraturan pemerintah, Sikap ke arah layanan pelanggan, Sikap ke arah mutu produk, Kekekalan energi, Tanggung jawab sosial , Nilai atas waktu santai, Pendauran ulang, Manajemen Limbah, Polusi Udara dan Air, Penghabisan ozon, serta Spesies langka

E.Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam memperoleh pengertian terhadap Kekuatan Politik, Pemerintahan, dan Hukum dimana terdapat Kunci Peluang dan Kunci Ancaman berupa Undang-undang penentang monopoli industri ( contoh :Microsoft), Tarif pajak, Usaha Lobi, Hukum paten . Terus meningkatnya saling ketergantungan Global berdampak pada variabel politis berupa Perumusan strategi, Implementasi strategi, Para ahli strategi didalam suatu ekonomi global, Meramalkan iklim politis, Ketrampilan sesuai dengan hukum, Kultur dunia berbeda Dalam Globalisasi Industri mengerti atas kecenderungan di seluruh dunia ke arah pola konsumsi serupa , para pembeli dan para penjual global, E-Commerce , transmisi uang dan informasi ke seberang benua dalam sekejap. Kunci Politis, pemerintah dan variabel sah/tentang undang-undang yaitu Regulasi/Deregulasi Pemerintah, Perubahan Hukum perpajakan , Tarif khusus, Panitia Tindakan Politis (PACS), Tingkat keikutsertaan pemberi suara, Jumlah hak paten, Perubahandidalam hukum paten, Hukum perlindungan lingkungan, Perundang-Undangan kesetaraan ketenaga-kerjaan , Tingkat tunjangan pemerintah, Legislasi/Kekuatan penentang monopoli industri , Hubungan Sino-American Hubungan Russian-American ,Hubungan European-American, Hubungan African-American hubungan, Peraturan Import-Export , Tindakan keuangan Kondisi-Kondisi politis di negara-negara lain, Anggaran pemerintah, Minyak dunia, mata uang,dan pasar tenaga kerja, Kekejaman dan Lokasi aktivitas teroris

F.Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam memperoleh pengertian terhadap Kekuatan Teknologi : Perubahan Teknologi yang menimbulkan efek dramatis atas kepentingan operasi perusahaan : seperti ilmu serat optik, WiMAX, WiBro, 3G, EV-DO, Biometri, EFT, Rancang-Bangun komputer, serta Kemajuan kedirgantaraan . Begitu pula Internet berdampak pada peluang dan ancaman: yang mengubah siklus hidup produk, terus meningkatkan kecepatan distribusi. Menciptakan produksi baru dan jasa, penghapusan pembatasan pasar tradisional dan batas bumi, mengubah skala ekonomi , mengubah penghalang import eksport, redefinisi hubungan antara para penyalur, kreditur, pelanggan, dan pesaing industri. Pengguna modal yang berkompeten pada teknologi informasi ( IT) yaitu Kepala Divisi Informasi( CIO), dan Kepala Divisi Teknologi( CTO)

G.Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam memperoleh pengertian terhadap Kekuatan Persaingan dengan mengidentifikasi perusahaan saingan Kekuatan Kelemahan Kemampuan Peluang Ancaman Sasaran hasil serta Strategi. Memperoleh informasi pesaing : sumber sumber informasi antara lain bisa saja Manual Moody, Uraian Standard Perusahaan, Survey Pasar, Peringkat Bisnis, LQ 45 , Mingguan Industri, Bisnis Indonesia. 7 Karakteristik Perusahaan paling Kompetitif di Amerika:
1) Penguasaan pasar dalam berbagai hal
2) Memahami bisnis apa yang dijalani
3) Pecahkan atau tidak, perbaiki
4) Menginovasi atau menguapkan
5) Akuisisi adalah penting untuk pertumbuhan
6) Masyarakat membeda bedakan
7) Tidak ada pengganti untuk kwalitas.

H.Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam memperoleh pengertian terhadap Perseteruan di antara Perusahaan yang Bersaing dimana Kekuatan ini paling berpengaruh dibandingkan dengan empat kekuatan lainnya. Perubahan strategi di sebuah perusahaan dapat diimbangi dengan serangan balasan, seperti menurunkan harga, meningkatkan mutu, menambah fitur, menyediakan pelayanan, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan . Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam mengendus Potensi Masuknya Pesaing Baru dimana Perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke industri tertentu, Hambatan-hambatan terhadap masuknya pesaing baru yaitu skala ekonomi , teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, kuatnya loyalitas pelanggan, fanatisme terhadap merek tertentu, persyaratan modal yang besar, kurangnya saluran distribusi yang memadai, kebijakan peraturan pemerintah, dan tarif, kurangnya akses bahan baku, kepemilikan paten, lokasi yang tidak menguntungkan, serangan balik oleh perusahaan yang bertahan, dan potensi kejenuhan pasar. Menetapkan Potensi Pengembangan Produk Pengganti Dalam berbagai industri, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk pengganti. Contohnya, produsen tempat dari plastik bersaing dengan produsen ternpat dati gelas, karton, dan aluminium. Mengendalikan Kekuatan Tawar Pemasok dimana Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama ketika jurnlah pemasok banyak, ketika hanya ada sedikit bahan baku pengganti yang baik, atau ketika biaya mengganti bahan baku amat tinggi. Sering kah derni kepentingan bersama, pemasok dan produsen saling membantu memberikan harga yang terjangleau, rnutu yang lebih baik, pengembangan pelayanan baru, penyerahan barang tepat waktu, dan mengurangi biaya inventarisasi, sehingga meningkatkan kemampuan meraih laba jangka panjang semua pihak yang terkait. Mengendalikan Kekuatan Tawar Konsumen Ketika pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli dalam jumlah banyak, kekuatan tawarnya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri

I. Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam menjawab tantangan gobal . Sebagai ilustrasi Perbedaan antara Amerika Serikat dan Multi National Corporation telah mempengaruhi manajemen strategis meliputi Bahasa Kultur Politik Ekonomi Gangguan campur tangan pemerintah Hubungan perburuhan serta Penghalang perdagangan

J. Perencana Strategis beserta Tim Manajemen berkontribusi dalam Analisa Industri:
Analisa Industri :
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal( EFE) : Ringkasan dan Evaluasi:

Proses Lima Langkah:
1. Daftar kunci faktor eksternal ( 10-20) : Peluang dan ancaman
2. Beri bobot masing-masing ( 0 s/d 1.0) : Jumlah semua beban = 1.0
3. Beri peringkat 1-4 pada tiap faktor : Strategi perusahaan yang sekarang menjawab faktor-faktor
4. Kalikan masing-masing beban faktor dengan peringkat : Menghasilkan suatu bobot nilai
5. Jumlahkan bobot nilai untuk masing-masing : Tentukan total bobot nilai untuk organisasi itu. Bobot nilai yang paling tinggi untuk organisasi adalah 4.0; yang paling rendah sebesar 1.0; rata-rata adalah2.5

Analissis Industri : Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
•Adalah penting pemahaman terhadap faktor yang digunakan didalam Matriks EFE lebih penting dibanding bobot sesungguhnya dan penilaian yang diterapkan.

Matriks Profil Persaingan ( Competitive Profile Matrix CPM)
•Mengidentifikasi pesaing utama perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungan dengan suatu posisi contoh perusahaan strategis

ANALISIS SELISIH DALAM DUNIA PRAKTIK

PENDAHULUAN
Anggaran yang dijalankan dalam satu tahun anggaran bisa terjadi penyimpangan (selisih) dalam realisainya. Penyimpangan tersebut bisa jadi karena kesalahan hitung atau karena situasi dan kondisi pada saat dijalankannya program tersebut berbeda dengan pada saat program tersebut ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan maka perlu dianalisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan dan cara apa yang harus dilakukan untuk masa yang akan datang.

ANALISIS SELISIH DALAM DUNIA PRAKTIK
Beberapa hal yang menyebabkan perbedaan dalam praktik :
a.Perbandingan periode waktu
Perbandingan anggaran sesungguhnya dengan harapan kinerja sesungguhnya untuk tahun tersebut menunjukkan bagaimana dekatnya manajer unit usaha mengharapkan untuk mencapai target laba tahunan. Jika prestasi untuk tahun ke tanggal lebih buruk daripada anggaran untuk tahun ke tanggal, memungkinkan defisit untuk prestasi yang dicapai bisa diatasi untuk bulan-bulan berikutnya. Di lain pihak kekuatan yang menyebabkan kinerja sesungguhnya atas anggaran yang rendah untuk tahun ke tanggal bisa saja diharapkan berlanjut untuk tahun yang tersisa, dimana akan menghasilkan jumlah yang berbada dari jumlah yang dianggarkan.
Manajer puncak membutuhkan estimasi realistik untuk tahun tersebut, baik karena disebabkan kebutuhan akan perubahan kebijakan dividen, memenuhi kas tambahan, atau mengubah tingkat pengeluaran biaya kebijakan dan juga karena estimasi saat ini dari kinerja tahun tersebut kerap dilengkapi untuk analis keuangan dan pihak luar lainnya.
b.Memfokuskan pada laba kotor
Pada banyak perusahaan perubahan harga ataupun faktor lain diharapkan akan membawa perubahan harga jual, dan tugas manajer pemasaran adalah untuk memperoleh laba kotor yang dianggarkan. Kebijakkan seperti ini khususnya penting pada periode terjadinya inflasi. Analisis selisih pada sistem seperti itu tidak akan menghasilkan selisih tentang harga jual. Juga, akan ada selisih harga laba kotor; laba kotor per unit berbeda antara harga jual dan harga pokok produk.
Hal ini dikakukan dengan mensubstitusi laba kotor untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Laba kotor merupakan perbedaan antara harga jual sesungguhnya dengan harga pokok standar. Harga pokok standar hendaknya memasukkan perhitunga tersebut ke harga pokok produksi yang disebabkan oleh perubahan harga bahan baku dan tenaga kerja. Standar ini lebih dari sesungguhnya, biaya yang digunakan atas ketidakefisienan produksi tidak mempengaruhi organisasi pemasaran.
c.Standar evaluasi
Ada tiga jenis standar untuk menilai aktivitas sesungguhnya suatu unit usaha dalam sistem pengendalian manajemen yakni:
1.Standar atau anggaran yang ditentukan sebelumnya
Jika standar atau anggaran ini disusun secara hati-hati dan dikoordinasikan dengan baik, maka standar ini sangat bagus. Standar ini merupakan dasar kinerja sesungguhnya yang dipakai pada kebanyakan perusahaan. Jika anggaran tersebut disusun dengan cara tidak hati-hati, cara ini tidak layak menjadi dasar perbandingan.
2.Standar historis
Cara ini merupakan catatan kinerja sesungguhnya pada masa lalu. Kelemahan mendasar dari standar ini: (1) keadaan sekarang mungkin sudah berubah antara dua periode yang dibandingkan. (2) kinerja periode sebelumnya belum tentu dapat diterima.
3.Standar eksternal
Standar ini diperoleh dari pusat pertanggungjawaban atau perusahaan lain. Kinerja dari satu kantor cabang berbeda dengan kinerja kantor cabang lainnya. Jika kondisi pada dua pusat pertanggungjawaban ini sama, perbandingan seperti ini memungkinkan menjadi dasar evaluasi kinerja.

Keterbatasan Standar
Selisih antara kinerja sesungguhnya dengan standarnya bermanfaat jika standar yang digunakan diperoleh dari standar yang valid. Walaupun cukup mengacu pada selisih menguntungkan dan tidak menguntungkan, kata-kata ini menunjukkan standar tersebut merupakan ukuran yang layak dari kinerja yang seharusnya. Walaupun biaya standar tidak akurat, estimasi dari biaya yang seharusnya mungkin di bawah kondisi. Situasi berikut tidak timbul karena alas an berikut: (1) standar tidak dibuat dengan sempurna. (2) walaupun dibuat dengan sempurna sesuai kondisi saat itu, kondisi yang berubah menjadikannya standar yang absolute.
d.Full cost system
Jika perusahaan menggunakan sistem biaya penuh (full cost system), maka baik biaya variabel maupun biaya tetap dimasukkan sebagai elemen persediaan pada biaya standar per unit. Jika persediaan akhir lebih besar dari persediaan awal, beberapa biaya overhead tetap yang terjadi pada periode tersisa pada persediaan lebih dari mengalirkannya ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika persediaan menurun selama periode tersebut, lebih banyak biaya overhead tetap dikurangkan pada harga pokok penjualan dari pada jumlah sesungguhnya terjadi pada periode tersebut.
Jika tingkat persediaan berubah, dan jika volume produksi sesungguhnya berbeda dari yang dianggarkan, bagian dari selisih volume produksi dimasukkan dalam persediaan. Juga, jumlah selisih volume produksi ini harus dihitung dan dilaporkan. Selisih ini merupakan perbedaan biaya tetap produksi yang sesungguhnya dan biaya produksi tetap standar pada volume bersangkutan.
Jika perusahaan tersebut menggunakan syitem biaya variabel (variabel cost system), biaya produksi tetap tidak dimasukkan dalam persediaan sehingga tidak ada selisih volume produksi. Selisih biaya produksi tetap secara sederhana merupakan perbedaan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah sesungguhnya.
e.Biaya teknik dan kebijakkan
Selisih menguntungkan pada biaya teknik biasanya memberikan indikasi kinerja yang baik; yakni makin rendah biaya maka lebih baik kinerjanya. Sebaliknya, kinerja pusat biaya kebijakkan biasanya dinilai atas dasar kepuasan jika biaya sesungguhnya sama dengan yang dianggarkan.

KETERBATASAN ANALISIS SELISIH
1.Tidak menjelaskan alasan terjadinya selisih & tidak menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sebagai tindak lanjutnya
2.Tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang terjadi tersebut penting atau tidak
3.Penyeimbang selisih akan membingungkan pembaca laporan
4.Manajer menjadi lebih tergantung pada keterangan & ramalan
5 Hanya menunjukkan apa yang telah terjadi, tidak menunjukkan apa pengaruh dimasa mendatang terhadap tindakan yang telah dilakukan manajer.

INFORMASI LAIN
Disamping menerima laporan selisih terhadap anggaran data sesungguhnya manajer unit usaha tertentu juga menrima informai dari sumber lainnya.
Ø Variabel Kunci
Variabel ini merupakan indicator penting atas kesuksesan perusahaan. Yang terpenting adalah informasi atas variabel kunci harus menjadi perhatian utama manajer unit usaha.
Ø Tujuan Non keuangan
Disamping tujuan keuangan yang harus dicapai maka tujuan non keuangan perlu juga dicapai karena perlu untuk menganalisis kinerja sebagai tambahan informasi pada anggaran laba.
Ø Informasi Informal
Manajer memperoleh informasi bisa dari komunikasi dengan orang lain, memo, rapat, dan sumber informasi lainnya. Kepentingan relatif informasi informal, dibandingkan dengan laporan formal yang telah diuraikan, berbeda dengan yang diinginkan oleh manajer.
Ø Tindakan Manajemen
Bagaimanapun juga keseimbangan antara informasi formal dan informal, prinsip yang terpenting adalah laporan laba bulanan seharusnya tidak berisi banyak kejutan. Informasi yang signifikan hendaknya dikomunikasikan secara cepat segera setelah informasi tersebut diketahui. Laporan formal tetaplah penting.


Manfaat utama dari laporan formal adalah:
• Laporan ini menyediakan tekanan yang diperlukan pada manajer tingkat bawah untuk mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.
• Informasi informal bisa saja tidak lengkap atau salah arti.
• Jumlah dalam laporan formal menyediakan informasi yang lebih akurat.
• Laporan formal bisa mengkonfirmasikan atas informasi dari pihak luar.

Laporan laba akan menjadi tidak bermanfaat jika tidak diambil tindakan. Tindakan bisa berisi penghargaan atas tugas yang dilakukan dengan baik, saran untuk tugas tertentu secara berbada, atau lebih drastis tindakan personalia.

ASPEK PERILAKU PADA PENILAIAN PRESTASI
Ø Pengawasan Ketat
Pengawasan ketat didasarkan atas filosofi bahwa manajer bawahan bekerja secara efektif jika mereka hanya ditargetkan untuk jangka pendek saja, dan manajer puncak bisa membantu bawahan dalam mengatasi masalah harian. Sehingga manajer bawahan bisa menghasilkan keputusan yang lebih baik jika dibantu oleh atasan.
Ø Pengawasan Longgar
Pengawasan longgar didasarkan pada filosofi manajemen yang diilustrasikan dengan pernyataan : “Saya menyewa seseorang dan saya membiarkannya untuk melakukan pekerjaannya sendiri”. Dengan pengawasan longgar, anggaran tersebut pada dasarnya merupakan alat perencanaan dan komunikasi.


Pengaruh Perilaku Pengawasan Ketat dan Longgar
Sistem pengawasan ketat mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
Pengawasan ketat cenderung mencegah manajer untuk bersikap tidak efisien ataupun membuang-buang waktu.
Tekanan yang konsisten memotivasi manajer untuk mencari jalan yang lebih baik untuk menjalankan operasional perusahaan seperti saat ini.
Disamping keuntungan, kelemahan pengawasan ketat adalah:
Manajer lebih memfokuskan pada tindakan jangka pendek dari pada jangka panjang perusahaan.
Untuk memenuhi laba jangka pendek, manajer unit usaha tidak melakukan tindakan yang bermanfaat untuk jangka panjang. Misalnya manajer tidak akan melakukan investasi walaupun pada jangka panjang akan mendatangkan keuantungan.
Kegunaan laba yang akan dianggarkan sebagai tujuan yang akan dicapai, bisa mengubah komunikasi antara manajer unit usaha dan manajer puncak. Jika manajer unit usaha dievaluasi atas dasar anggaran laba, maka ia akan membuat target yang kira-kira mudah dicapai saja.
Pengawasan ketat akan mendorong manajer untuk memanipulasi data.


Studi empiris yang pernah dilakukan Hopwood mengemukakan bahwa pengawasan ketat akan menjadikan:
• Hubungan kerja yang tidak harmonis
• Jeleknya hubungan dengan atasan
• Jeleknya hubungan dengan rekan sejawat
• Kecenderungan memanipulasi laporan akuntansi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pengawasan Ketat dan Longgar
Kemampuan unit usaha untuk menciptakan pencapaian laba yang seimbang yang memungkinkan tercapainya tujuan tersebut akan tergantung pada:
•Besarnya keleluasaan bagi manajer unit usaha untuk melakukan uji coba.
•Tingkat dimana variabel kinerja secara kritis bisa dipengaruhi oleh manajer unit usaha.
•Tingkat ketidakpastian yang melekat pada operasional perusahaan.
•Rentang waktu pengaruh keputusan manajer yang dibuatnya.

RANGKUMAN

Manajer unit usaha melaporkan kinerja yang telah dilakukannya ke atasannya. Pelaporan ini dilakukan secara teratur. Isi laporan ini berupa perbandingan pendapatan dan biaya sesungguhnya dan anggaran yang telah ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan diberikan penjelasan terinci. Laporan yang diterima oleh manajer puncak diteliti dan dianalisis, disamping juga memperhatikan kebenaran laporan yang disampaikan. Pelaporan dalam hal ini juga akan menentukan tingkat kompensasi yang akan diberikan kepada manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.


sumber: Halim Abdul, Dkk. 2003. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakrta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN

AKUNTANSI ISLAM

Akuntansi, menurut sejarah konvensional, disebutkan muncul di Italia pada abad ke-13 yang lahir dari tangan seorang Pendeta Italia bernama Luca Pacioli yang menulis buku “Summa de Arithmatica Geometria et Propotionalita” dengan memuat satu bab mengenai “Double Entry Accounting System”.
Namun apabila kita pelajari “Sejarah Islam” ditemukan bahwa setelah munculnya Islam di Semananjung Arab di bawah pimpinan Rasulullah SAW dan terbentuknya Daulah Islamiah di Madinah yang kemudian di lanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin terdapat undang-undang akuntansi yang diterapkan untuk perorangan perserikatan (syarikah) atau perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hak pelarangan penggunaan harta (hijr), dan anggaran negara. Rasulullah SAW sendiri pada masa hidupnya juga telah mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk menangani profesi akuntan dengan sebutan “hafazhatul amwal” (pengawas keuangan). Bahkan Al Quran sebagai kitab suci umat Islam menganggap masalah ini sebagai suatu masalah serius dengan diturunkannya ayat terpanjang , yakni surah Al-Baqarah ayat 282 yang menjelaskan fungsi-fungsi pencatatan (kitabah) dalam bermuamalah (bertransaksi), penunjukan seorang pencatat beserta saksinya, dasar-dasarnya, dan manfaat-manfaatnya, seperti yang diterangkan oleh kaidah-kaidah hukum yang harus dipedomani dalam hal tersebut.. Dengan demikian, dapat kita saksikan dari sejarah, bahwa ternyata Islam lebih dahulu mengenal sistem akuntansi, karena Al Quran telah diturunkan pada tahun 610M, yakni 800 tahun lebih dahulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya pada tahun 1494M.
Mungkin belum banyak orang yang mengetahui bahwa Akuntansi yang merupakan cabang ilmu ekonomi yang saat ini sangat pesat perkembangannya disemua sektor baik swasta maupun publik, ternyata konsep dasarnya telah diperkenalkan oleh Al- Quran, jauh sebelum Lucas Pacioli (dikenal dengan “Bapak Akuntansi”) memperkenalkan konsep akuntasi double-entry bookkeeping dalam salah satu buku yang ditulisnya pada tahun 1494. Hal ini dapat dilihat berdasarkan Surat Al-Baqarah ayat 282 di atas, Allah secara garis besar telah menggariskan konsep akuntansi yang menekankan pada pertanggungjawaban atau akuntabilitas. Tujuan perintah dalam ayat tersebut jelas sekali untuk menjaga keadilan dan kebenaran yang menekankan adanya pertanggung jawaban. Dengan kata lain, Islam menganggap bahwa transaksi ekonomi (muamalah) memiliki nilai urgensi yang sangat tinggi, sehingga adanya pencatatan dapat dijadikan sebagai alat bukti (hitam di atas putih), menggunakan saksi (untuk transaksi yang material) sangat diperlukan karena dikhawatirkan pihak-pihak tertentu mengingkari perjanjian yang telah dibuat. Untuk itulah pembukuan yang disertai penjelasan dan persaksian terhadap semua aktivitas ekonomi keuangan harus berdasarkan surat-surat bukti berupa: faktur, nota, bon kuitansi atau akta notaries untuk menghindari perselisihan antara kedua belah pihak. Dan tentu saja adanya sistem pelaporan yang komprehensif akan memantapkan manajemen karena semua transaksi dapat dikelola dengan baik sehingga terhindar dari kebocoran-kebocoran. Menariknya lagi, penempatan ayat tersebut sangat relevan dengan sifat akuntansi, karena ditempatkan pada surat Al-Baqarah yang berarti sapi betina yang sebenarnya merupakan lambang komoditas ekonomi.
Akuntansi (accounting) sendiri dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah al-muhasabah. Dalam konsep Islam, akuntansi termasuk dalam masalah muamalah, yang berarti dalam masalah muamalah pegembangannya diserahkan kepada kemampuan akal pikiran manusia.
Pada perkembagangan selanjutnya, konsep-konsep praktik akuntansi Islam pada saat ini mulai berkembang dengan pesat. Bahkan di Indonesia, konsep tersebut telah teruji pada saat krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1998. Hal ini terbukti Bank yang mengunakan konsep akuntansi syariah ternyata lebih bertahan menghadapi krisis ekonomi, dibandingkan dengan Bank umum lainnya. Tercatat pada saat ini banyak lembaga-lembaga keuangan Islam, seperti: Bank Syariah, perusahaan asuransi (takafful), dana reksa syariah dan leasing syariah.

Adapun prinsip akuntansi syariah yang diperkenalkan oleh Islam secara garis besarnya adalah sebagai berikut:
Transakasi yang menggunakan prinsip bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah.
Transaksi yang menggunakan prinsip jual beli seperti murabahah, salam dan istishna.
Transaksi yang menggunakan prinsip sewa, seperti ijarah
Transaksi yang mengunakan prinsip titipan, seperti wadiah
Transaksi yang menggunakan prinsip penjaminan, seperti rahn

Karakteristik perbedaan antara prinsip akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional adalah akuntansi syariah tidak mengenal riba dalam prakteknya, tidak mengenal konsep time-value of money, uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditi yang diperdagangkan serta menggunakan konsep bagi hasil. Hal ini sejalan dengan konsep Islam seperti yang tercantum dalam Al-Quran (2:275-281), dimana Allah telah menjelaskan tentang hukum riba dan akibatnya bagi orang yang memakan riba, dan agar terhindar dari riba dianjurkan menunaikan zakat. Selain itu dalam ayat lain (QS, 2:283) dalam bermuamalah dapat dilakukan dalam perjalanan, dan hal ini menuntut adanya pembuktian agar suatu waktu hendak menagih memiliki bukti yang cukup atau adanya barang yang dibawa senilai barang dagangan yang ditinggalkan (borg).
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam akuntansi berdasarkan perspektif Islam adalah dalam rangka menyajikan laporan keuangan secara benar sehingga diperoleh informasi yang akurat sebagai dasar perhitungan zakat. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah akuntansi sebagai bukti tertulis yang dapat dipertanggug jawabkan dikemudian hari. Pesan ini jelas dapat dilihat pada akhir surat (QS 2:283) tersebut.
“….dan bertakwalah kepada Allah, Allah mengajarmu dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu….”

Pesan ini ini mengisyaratkan bahwa Allah senantiasa menganjurkan untuk bertakwa (takut kepada Allah) dalam menjalankan kegiatan apapun termasuk dalam menjalankan pekerjaan akuntansi, dan membuktikan bahwa Allah senantiasa memberi petunjuk dalah hal-hal yang bermanfaat bagi manusia. Terbukti pada saat Al-Quran diturunkan, kegiatan muamalah belum sekomplek sekarang. Namun demikian Allah telah mengajarkan untuk melakukan pencatatan (akuntansi/al-muhasabah), menganjurkan adanya bukti dan kesaksian hingga lahirlah seperti sekarang ini adanya notaris, pengacara, akuntan dan sebagainya supaya terhindar dari masalah.

Dari Normatif ke Teoritis
Dalam pelaksanaannya, ajaran agama sebagai “pesan-pesan langit” perlu penerjemahan dan penafsiran. Inilah masalah pokoknya : “membumikan” ajaran langit. Di dunia, agama harus dicari relevansinya sehingga dapat mewarnai tata kehidupan budaya, politik, dan sosial-ekonomi umat. Dengan demikian, agama tidak melulu berada dalam tataran normatif saja. Karena Islam adalah agama amal. Sehingga penafsirannya pun harus beranjak dari normatif menuju teoritis-keilmuan yang faktual.
Eksistensi akuntansi dalam Islam dapat kita lihat dari berbagai bukti sejarah maupun dari Al-Qur’an. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 282, dibahas masalah muamalah. Termasuk di dalamnya kegiatan jual-beli, utang-piutang dan sewa-menyewa. Dari situ dapat kita simpulkan bahwa dalam Islam telah ada perintah untuk melakukan sistem pencatatan yang tekanan utamanya adalah untuk tujuan kebenaran, kepastian, keterbukaan, dan keadilan antara kedua pihak yang memiliki hubungan muamalah. Dalam bahasa akuntansi lebih dikenal dengan accountability.

Wacana Akuntansi Syariah
Akuntansi konvensional yang sekarang berkembang adalah sebuah disiplin dan praktik yang dibentuk dan membentuk lingkungannya. Oleh karena itu, jika akuntansi dilahirkan dalam lingkungan kapitalis, maka informasi yang disampaikannyapun mengandung nilai-nilai kapitalis. Kemudian keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil pengguna informasi tersebut juga mengandung nilai-nilai kapitalis. Singkatnya, informasi akuntansi yang kapitalistik akan membentuk jaringan kuasa yang kapitalistik juga. Jaringan inilah yang akhirnya mengikat manusia dalam samsara kapitalisme.
Bila diperhatikan, budaya dan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat Islam dan barat terdapat perbedaan yang sangat besar. Dalam masyarakat Islam terdapat sistem nilai yang melandasi setiap aktivitas masyarakat, baik pribadi maupun komunal. Hal ini tidak ditemukan dalam kehidupan masyarakat barat. Perbedaan dalam budaya dan sistem nilai ini menghasilkan bentuk masyarakat, praktik, serta pola hubungan yang berbeda pula.
Tujuan akuntansi syariah adalah terciptanya peradaban bisnis dengan wawasan humanis, emansipatoris, transendental, dan teologis. Dengan akuntansi syariah, realitas sosial yang dibangun mengandung nilai tauhid dan ketundukan kepada ketentuan Allah swt.
Dengan demikian pengembangan akuntansi Islam, nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan keadilan harus diaktualisasikan dalam praktik akuntansi. Secara garis besar, bagaimana nilai-nilai kebenaran membentuk akuntansi syariah dapat diterangkan.

1.Akuntan muslim harus meyakini bahwa Islam sebagai way of life (Q.S. 3 : 85).
2.Akuntan harus memiliki karakter yang baik, jujur, adil, dan dapat dipercaya (Q.S. An-Nisa : 135).
3.Akuntan bertanggung jawab melaporkan semua transaksi yang terjadi (muamalah) dengan benar, jujur serta teliti, sesuai dengan syariah Islam (Q.S. Al-Baqarah : 7 – 8).
4.Dalam penilaian kekayaan (aset), dapat digunakan harga pasar atau harga pokok. Keakuratan penilaiannya harus dipersaksikan pihak yang kompeten dan independen (Al-Baqarah : 282).
5.Standar akuntansi yang diterima umum dapat dilaksanakan sepanjang tidak bertentangan dengan syariah Islam.
6.Transaksi yang tidak sesuai dengan ketentuan syariah, harus dihindari, sebab setiap aktivitas usaha harus dinilai halal-haramnya. Faktor ekonomi bukan alasan tunggal untuk menentukan berlangsungnya kegiatan usaha.

Konsepsi Pelaporan Keuangan
Karena akuntansi konvensional yang dikenal saat ini diilhami dan berkembang berdasarkan tata nilai yang ada dalam masyarakat barat, maka kerangka konseptual yang dipakai sebagai dasar pembuatan dan pengambangan standar akuntansi berpihak kepada kelompok kepentingan tertentu.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Agar informasi keuangan yang disajikan bermanfaat bagi para pemakai, maka proses penyajiannya harus berdasarkan pada standar akuntansi yang berlaku. Dalam merumuskan standar akutansi, diperlukan acuan teoritikal yang dapat diterima umum, sehingga standar akuntansi yang diterapkan dapat digunakan untuk mengevaluasi praktik akuntansi yang berlangsung. Acuan teoritikal ini disebut kerangka konseptual penyusunan laporan keuangan.
Fenomena kegagalan akuntansi konvensional dalam memenuhi tuntutan masyarakat akan informasi keuangan yang benar, jujur dan adil, meningkatkan kesadaran di kalangan intelektual muslim akan perlunya pengetahuan akuntansi yang islami. Perumusan kembali kerangka konseptual pelaporan keuangan dengan mendasarkan pada prinsip kebenaran, kejujuran dan keadilan menjadi sangat mendesak untuk dilakukan. Mengingat akuntansi syariah sesuai dengan fitrah (kecenderungan) manusia yang menghendaki terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab sosial.
Islam yang disampaikan Rasulullah saww melingkupi seluruh alam yang tentunya mencakup seluruh umat manusia. Di sinilah perbedaan antara paham akuntansi konvensional dengan akuntansi syariah. Paham akuntansi konvensional hanya mementingkan kaum pemilik modal (kapitalis), sedangkan akuntansi syariah bukan hanya mementingkan manusia saja, tetapi juga seluruh makhluk di alam semesta ini.

Jumat, 20 Mei 2011

Pelaporan dan Pengungkapan Akuntansi Internasional

PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN

Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya.

Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.

Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.

PENGUNGKAPAN SUKARELA

Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.

Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.

KETENTUAN PENGUNGKAPAN WAJIB

Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”

Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.

PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:

1. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup:
(a) ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya
(b) informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
(c) laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.

Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.

2. Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.

3. Laporan arus kas dan arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.

4. Pengungkapan tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.

Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.

5. Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan

Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
1. ”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestik
2. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
3. Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.

Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.

PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.

PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERN

World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.

PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA PASAR BERKEMBANG


Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.

Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.

Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.

IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER

Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.

sumber:edithmarhaeni.blogspot.com